Aku maen kerumah saudaraku mumpung hari libur, aku kesana pakai mobil, dan arena rumahnya msauk di slah satu gang jadinya mobilku parkir di depan salon, aku di rumah ary disambut senang oleh istrinya dia sudah bekepala 3 tapi bodynya masih seksi dan oke, si Weny bilang katanya mas Ary sedang keluar sebentar juga balik.
Aku disuruh duduk diruang tamu, lalu dia
kembali dengan satu cangkir teh manis, karena kursi diruang tamu agak
pendek, maka dengan tidak sengaja aku dapat melihat persis sembulan
kedua belah dada si Weny yang tidak mengenakan BH. Wach pagipagi sudah
dibuat pusing nich pikirku. Tapi aku hilangkan pikiranku jauhjauh,
karena aku pikir dia sudah termasuk keluargaku juga.
Akhirnya setelah Ary tiba, kami bertiga
ngobrol hingga sore hari. Lalu aku izin untuk menghirup udara sore
sendirian, karena aku akan nginap dirumah si Ary hingga besok pagi. Aku
berjalan kedepan gang sambil melihat mobilku, apakah aman parkir disana.
Setelah melihat mobil aku mampir ke
salon sebentar untuk gunting rambut yang kebetulan sudah mulai panjang.
Disana aku dilayani oleh seorang ibu, umur kurang lebih 4045 tahun,
kulit kuning langsat, body seperti layaknya seorang ibu yang umurnya
seperti diatas, gemuk tidak, kurus tidak, sedangkan raut mukanya manis
dan belum ada tandatanda keriput dimakan usia, malah masih mulus, saya
rasa ibu tsb sangat rajin merawat tubuhnya terutama mukanya.
Mas mau potong rambut atau creambath nich, sapa ibu tersebut.
Mau potong rambut bu jawabku.
Singkat cerita setelah selesai potong rambut ibu tersebut yang bernama Anna menawarkan pijat dengan posisi tetap dibangku salon. Setelah setuju sambil memijat kepala dan pundak saya, kami berkomunikasi lewat cermin di depan muka saya.
Wahh pijatan ibu enak sekali sapaku.
Mau potong rambut bu jawabku.
Singkat cerita setelah selesai potong rambut ibu tersebut yang bernama Anna menawarkan pijat dengan posisi tetap dibangku salon. Setelah setuju sambil memijat kepala dan pundak saya, kami berkomunikasi lewat cermin di depan muka saya.
Wahh pijatan ibu enak sekali sapaku.
Yach biasa Mas, bila badan terasa cape benar, memang pijatan orang lain pasti terasa enak jawabnya.
Ibu juga sering dipijat kalau terlalu banyak terima tamu disalon ini, soalnya cape juga Mas bila seharian potong/creambath rambut tamu sambil berdiri jawabnya lagi.
Sekarang ibu terasa cape enggak tanyaku memancing.
Ibu juga sering dipijat kalau terlalu banyak terima tamu disalon ini, soalnya cape juga Mas bila seharian potong/creambath rambut tamu sambil berdiri jawabnya lagi.
Sekarang ibu terasa cape enggak tanyaku memancing.
Memang Mas mau mijitin ibu jawabnya.
Wahh dengan senang hati bu, gratis lho.. kalau enggak salah khan biasanya bila terlalu lama berdiri, betis ibu yang pegalpegal, benar enggak bu? pancingku lagi.
Wahh dengan senang hati bu, gratis lho.. kalau enggak salah khan biasanya bila terlalu lama berdiri, betis ibu yang pegalpegal, benar enggak bu? pancingku lagi.
Memang benar sich, tapi khan susah disini Mas jawab Bu Anna sambil tersenyum.
Naluriku langsung berjalan cepat, berarti Bu Anna ini secara tidak langsung menerima ajakanku. Tanpa buangbuang waktu aku berkata Bu, ibu khan punya asisten disini, gimana kalau aku pijit ibu diluar salon ini? pancingku lagi.
Naluriku langsung berjalan cepat, berarti Bu Anna ini secara tidak langsung menerima ajakanku. Tanpa buangbuang waktu aku berkata Bu, ibu khan punya asisten disini, gimana kalau aku pijit ibu diluar salon ini? pancingku lagi.
Mas mau bawa ibu kemana? tanya Bu Anna.
Sudahlah bu.. bila Bu Anna setuju, saya tunggu ibu dimobil di depan salon ini, terserah ibu dech mau bilang/alasan kemana ke asisten ibu Ibu Anna mengangguk sambil tersenyum kembali.
Sudahlah bu.. bila Bu Anna setuju, saya tunggu ibu dimobil di depan salon ini, terserah ibu dech mau bilang/alasan kemana ke asisten ibu Ibu Anna mengangguk sambil tersenyum kembali.
Singkat cerita kami sudah berada didalam
hotel dekat kebun raya Bogor. Ibu Anna mengenakan celana panjang,
dengan baju terusan seperti gamis. Aku mempersilahkan Bu Anna telungkup
diatas tempat tidur untuk mengurut betisnya, dia mengangguk setuju.
Enggak nyusahin nich Mas
Enggak nyusahin nich Mas
Tenang saja bu, enggak bayar koq bu, ini gratis lho. jawabku.
Lalu aku mulai mengurut tumit ke arah betis dengan body lotion. Celana panjang Bu Anna aku singkap hingga ke betisnya, tapi karena paha Bu Anna terlalu besar ujung celana bagian bawah tidak bisa terangkat hingga atas. Ini dia kesempatan yang memang aku tunggu.
Lalu aku mulai mengurut tumit ke arah betis dengan body lotion. Celana panjang Bu Anna aku singkap hingga ke betisnya, tapi karena paha Bu Anna terlalu besar ujung celana bagian bawah tidak bisa terangkat hingga atas. Ini dia kesempatan yang memang aku tunggu.
Bu maaf nich, bisa dibuka saja enggak
celana ibu masalahnya nanti celana ibu kena body lotion, dan aku
memijatnya kurang begitu leluasa, nanti ibu komplain nich
Kulihat Bu Anna agak malumalu saat membuka celana panjangnya, sambil langsung melilitkan handuk untuk menutupi celana dalamnya. Lalu aku mulai memijit betis beliau dengan lotion sambil perlahanlahan menyingkap handuknya menuju pahanya.
Kulihat Bu Anna agak malumalu saat membuka celana panjangnya, sambil langsung melilitkan handuk untuk menutupi celana dalamnya. Lalu aku mulai memijit betis beliau dengan lotion sambil perlahanlahan menyingkap handuknya menuju pahanya.
Kulihat dari belakang Bu Anna hanya
mendesah saja, mungkin karena terasa enak pijitanku ini. Saat mulai
memijit pahanya body lotion aku pergunakan agak banyak, dan handuk sudah
tersingkap hingga punggungnya.
Aku mulai renggangkan kedua kaki Bu
Anna, sambil memijat paha bagian dalam. Tampaknya Bu Anna menikmatinya.
Tanpa buang waktu dalam keadaan terlungkup aku menarik celana dalam Bu
Anna ke bawah sambil berkata Maaf Bu yach.
Dia hanya mengangguk saja sambil
terpejam matanya, mungkin karena Bu Anna sudah mulai terangsang saat aku
pijit pahanya dengan lotion yang begitu banyak.
Wow kulihat pantat Bu Anna tersembul
dengan belahan ditengahnya tanpa sehelai rambut yang mengelilingi vagina
ibu tersebut. Aku mulai lagi memijit paha bagian atas hingga ke
pantatnya dengan menggunakan kedua jempolku.
Kutekan pantat Bu Anna hingga belahannya agak terbuka lebar, dengan sekalikali aku sapu dengan keempat jariku mulai dari vagina ke atas hingga menyentuh lubang anusnya.
Kutekan pantat Bu Anna hingga belahannya agak terbuka lebar, dengan sekalikali aku sapu dengan keempat jariku mulai dari vagina ke atas hingga menyentuh lubang anusnya.
Och.. Och..
Hanya itu yang keluar dari mulut Bu Anna, rupanya dia mulai sangat amat terangsang, tapi dia type yang pasif, hanya menerima apa yang akan diperbuat kepadanya. Aku mulai nakal, kulumuri kelima jariku dengan lotion lalu aku mulai sapu dari anus hingga kebawah ke arah vagina ibu Anna dan diimbangi dengan makin naiknya pantat Bu Anna.
Och.. Och.. Mas teruskan Mas.. Och..
Hanya itu yang keluar dari mulut Bu Anna, rupanya dia mulai sangat amat terangsang, tapi dia type yang pasif, hanya menerima apa yang akan diperbuat kepadanya. Aku mulai nakal, kulumuri kelima jariku dengan lotion lalu aku mulai sapu dari anus hingga kebawah ke arah vagina ibu Anna dan diimbangi dengan makin naiknya pantat Bu Anna.
Och.. Och.. Mas teruskan Mas.. Och..
Pelanpelan kumasukan jari telunjuk dan
tengah ke dalam vaginanya, lalu kukocok hingga mentok kedinding bagian
dalam vagina, sambil perlahanlahan jempolku menekan lubang anus Bu Anna.
Kulihat Bu Anna agak meringis sedikit, tapi tetap tidak ada sinyal
menolak.
Jempolku sudah masuk ke dalam anus Bu
Anna, perlahanlahan sambil kulumuri agak banyak body lotion kukocok juga
lubang anus Bu Anna, hingga sekali tekan jempolku masuk ke lubang anus,
sedangkan jari telunjuk dan tengah masuk ke vaginanya, dan aktifitas
itu aku lakukan hingga 3 menit.
Dan kulihat Bu Anna sudah tidak lagi
meringis tanda kesakitan disekitar lubang anusnya, tapi sudah terlihat
diwajahnya rasa kenikmatan, meskipun matanya terus terpejam hanya
beberapa kali tersengah.
Och.. Och..
Och.. Och..
Setelah itu aku jilat kuping Bu Anna dengan lidahku sambil berbisik.
Aku masukan yach Bu kontolku
Ibu Anna hanya mengangguk setuju tanpa membuka matanya. Lalu aku buka seluruh pakaianku, lalu aku ganjel perut Bu Anna dengan bantal yang kulipat, supaya pantat dan lubang vaginanya agak menguak ke atas. Lalu aku masukan kontolku ke dalam vagina Bu Anna dan kukocok hingga 15menit, lalu kulihat lendir putih sudah mulai keluar dari lubang vagina Bu Anna.
Aku masukan yach Bu kontolku
Ibu Anna hanya mengangguk setuju tanpa membuka matanya. Lalu aku buka seluruh pakaianku, lalu aku ganjel perut Bu Anna dengan bantal yang kulipat, supaya pantat dan lubang vaginanya agak menguak ke atas. Lalu aku masukan kontolku ke dalam vagina Bu Anna dan kukocok hingga 15menit, lalu kulihat lendir putih sudah mulai keluar dari lubang vagina Bu Anna.
Rupanya Bu Anna sudah mencapai klimaks
hingga mengeluarkan pejunya duluan, lalu aku seka dengan handuk dan
kuayun kembali kontolku hingga 15 menit kemudian, hingga Bu Anna
mencapai klimaks yang kedua kali.
Sedangkan kontolku makin tegang saja
tanpa isyarat akan memuncratkan peju. Karena sudah pegal juga
pinggangku, aku ambil body lotion kulumuri anus Bu Anna sambil kubuka
lubang anus tersebut hingga masuk ke dalam, lalu aku pelanpelan menekan
ujung kontolku hingga masuk ke dalam anus Bu Anna.
Och.. Pelanpelan Mas.. Bu Anna mengeluh.
Terus kutekan kontolku hingga masuk ke dalam anus Bu Anna, lalu pelanpelan aku cabut kontolku. Memang kontolku terasa amat terjepit oleh lubang anus Bu Anna, ini membuat aku mulai terangsang.
Terus kutekan kontolku hingga masuk ke dalam anus Bu Anna, lalu pelanpelan aku cabut kontolku. Memang kontolku terasa amat terjepit oleh lubang anus Bu Anna, ini membuat aku mulai terangsang.
Kutekan lagi kontolku ke dalam lubang
anus Bu Anna, dan pelanpelan mulai kukocok lubang anus Bu Anna dengan
kontolku ini sambil melumuri body lotion supaya lubang anus Bu Anna
tidak lecet, terus kulakukan aktifitas ini hingga 5menit dan tibatiba
peju dikontol mulai mengadakan reaksi ingin berlombalomba keluar. Lalu
kucabut kontolku, dan kulepaskan seluruh pejuku bertebaran diatas sprei.
Setelah itu Bu Anna langsung
membersihkan badannya kekamar mandi, lalu kususul Bu Anna di kamar mandi
yang sudah tanpa sehelaipun benang ditubuhnya, lumayan bodynya cukup
montok, tetenya sudah agak kendur tapi masih menantang seperti buah
pepaya yang masih tergantung dipohon, perutnya juga sudah mulai ada
lipatan lemaknya, tapi tetap enak dipandang, karena memang warna
kulitnya seluruhnya kuning langsat. Lalu aku bantu Bu Anna saat hendak
memakai sabun ditubuhnya, demikian juga aku dibantu juga oleh Bu Anna.
Setelah selesai mandi kontolku mulai
bangun kembali, lalu kuminta Bu Anna untuk main kembali, Bu Anna
memberikan isyarat ok. Dan kusuruh Bu Anna duduk dikursi tanpa
mengenakan pakaian selembarpun, kuangkat kedua kakinya ke atas dengan
posisi mengangkang lalu kusuruh Bu Anna memeluk kakinya kuatkuat, lalu
aku jongkok dan mulai menyapu vagina Bu Anna dengan lidahku, sambil jari
telunjukku ikut masuk ke dalam vagina bagian bawah sambil mengocoknya.
Disini Bu Anna tampak mendesah agak keras.
Och.. Och.. Och.. Masukan saja Mas.. Aku enggak kuat
Tanpa buang waktu lagi karena memang kontolku mulai keras kembali, kutekan kontolku ke dalam lubang vagina Bu Anna kembali sambil setengah berdiri, sedangkan kedua kaki Bu Anna sudah bersandar di depan bahuku, terus kusodok vagina Bu Anna dengan kontolku, hingga 30 menit lebih aku belum bisa juga mengeluarkan pejuhku.
Tanpa buang waktu lagi karena memang kontolku mulai keras kembali, kutekan kontolku ke dalam lubang vagina Bu Anna kembali sambil setengah berdiri, sedangkan kedua kaki Bu Anna sudah bersandar di depan bahuku, terus kusodok vagina Bu Anna dengan kontolku, hingga 30 menit lebih aku belum bisa juga mengeluarkan pejuhku.
Lalu kuminta Bu Anna untuk mengisap
kontolku supaya cepat keluar pejuku ini. Kedua kakinya kuturunkan lalu
aku memegang kedua pipinya ke arah kontolku, lalu aku memasukan kembali
kontolku ke dalam mulut Bu Anna, disini kulihat Bu Anna mengimbangi
dengan isapan serta air liurnya yang mulai menetes dari mulutnya untuk
membuatku cepat mencapai puncak.
Memang benarbenar lihai Bu Anna, sebelum
mencapai waktu lima menit aku sudah tidak tahan lagi menahan pejuku
muncrat didalam mulutnya. Setelah itu kami berdua membersihkan diri
kembali kekamar mandi, lalu kami kembali ke salon Bu Anna. Sebelum
keluar dari mobil, aku sempat berbisik kepada Bu Anna. Memang yang lebih
tua, sangat paham dalam pengalaman dalam hal ini dibanding dengan yang
masih muda. Bu Anna hanya tersenyum manis saja, sambil turun dari
mobilku dan kembali masuk ke dalam salonnya.
0 comments:
Post a Comment