Tips kesehatan

Penyebab usus buntu, gejala dan cara alami mengobatinya

Penyebab usus buntu, gejala dan cara alami mengobatinya
Penyebab usus buntu, gejala dan cara alami mengobatinya
Kenali gejala dan penyebab usus buntu sebelum terlambat, usus buntu atau yang memiliki nama istilah lain apendisitis merupakan kondisi usus mengalami pembengkakan, peradangan, dan dipenuhi nanah. Dilansir dari kemenkes.go.id, Apendisitis atau usus buntu adalah organ berbentuk tabung. Organ ini panjangnya sekitar 10 cm dan berpangkal pada sekum (bagian usus besar). Ketika usus buntu ini tersumbat, maka usus akan meradang dan menyebabkan radang.

Apabila masalah ini tidak segera diatasi, maka penyumbatan akan terus berlanjut. Jaringan yang meradang dapat terinfeksi bakteri. Jaringan juga akan mati karena kekurangan suplai darah. Usus buntu ini sebenarnya adalah rumah terbaik bagi bakteri baik yang bermanfaat bagi tubuh. Tapi saat organ ini tersumbat, bakteri akan berkembang biak secara cepat yang menyebabkan masalah serius.

Usus buntu ini terjadi di bagian perut sebelah kanan bawah. Radang usus buntu menyebabkan rasa sakit di perut kanan bawah. Namun, pada kebanyakan orang, rasa sakit mulai di sekitar pusar kemudian menjalar ke bagian perut lainnya. Ketika peradangan bertambah parah, fase nyeri usus buntu biasanya meningkat dan akhirnya menjadi parah. Siapapun dapat mengalami sakit usus buntu. Kendati demikian penyakit ini banyak terjadi pada orang berusia antara 10 hingga 30 tahun.

Kesehatan itu mahal harganya. Perut adalah organ terpenting bagi manusia. Jagalah kesehatan dalam perut sebaik mungkin. Waspadai sekiranya hal-hal yang bisa menyebabkan usus buntu terjadi.

Penyebab usus buntu

Faktor utama radang usus karena tersumbatnya usus buntu, karena rongga usus buntu mengalami infeksi. Banyak faktor yang menyebabkan hal ini terjadi, meskipun begitu dalam banyak kasus penyebab pasti usus buntu tidak sepenuhnya diketahui.

1. Infeksi saluran cerna
Infeksi ini disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, atau cacing yang bernama Enterobius vermiculari telah menyebar ke bagian usus buntu. Kemudian menyumbat bagian rongga usus. Penyumbatan ini bisa bersifat sebagian atau menutupi seluruh bagian. Apabila penyumbatan menutupi seluruh rongga usus buntu, yang bisa dilakukan adalah dengan operasi.

2. Genetik
Faktor genetik atau keturunan ambil bagian juga sebagai faktor terjadinya usus buntu. Ketika salah satu di antara kedua orangtua pernah mengalami usus buntu bisa berdampak pada keturunannya. Risiko anak terjangkit usus buntu meningkat sepuluh kali lipat. Dibandingkan dengan anak yang tak punya ikatan darah usus buntu. Selain itu golongan darah A punya risiko lebih tinggi mengalami usus buntu daripada golongan darah O.

3. Bertumpuknya feses
Selain karena virus, usus buntu juga bisa tersumbat karena terjadinya penumpukan feses. Ketika feses tertumpuk akan jadi rumah baru bagi bakteri. Lama kelamaan jika dibiarkan bisa mengakibatkan masalah besar, yakni pembekakan, peradangan usus buntu.

4. Cedera pada perut
Cedera atau trauma yang pernah dialami oleh perut bisa juga mengakibatkan rongga usus bermasalah. Bisa karena cedera setelah operasi caesar, atau terluka karena suatu alasan lain. Sehingga menyebabkan infeksi pada bagian jaringan dinding usus buntu atau di bagian tubuh lainnya.

5. Makanan
Salah satu faktor usus buntu adalah masuknya benda asing ke saluran cerna, khususnya usus buntu. Penumpukan makanan atau makanan yang tidak halus setelah dikunyah misalnya. Beberapa makanan disinyalir jadi biang kerok adalah makanan instan, gorengan, makanan yang dibakar langsung, makanan yang terlalu asin, dan makanan pedas seperti cabai, makanan rendah serat, hingga biji-bijian seperti buah jambu.

Cabai dan buah jambu memang jadi salah satu penyebab utama usus buntu, walaupun begitu dikutip dari Nutrifood Research Center, kasus usus buntu karena dua maakanan itu cukup langka.

6. Tumor
Tumor atau daging tumbuh, ia bisa menyerang di seluruh bagian tubuh manusia termasuk usus buntu. Saat tumor mengendap di bagian usus, rongga usus buntu akan tersumbat. Maka terjadilah peradangan atau penyakit usus buntu. Selain tumor, iritasi karena bisul juga bisa terjadi di dalam usus buntu.

7.Polusi Udara
Beberapa ilmuwan Kanada menyatakan kalau polusi udara mungkin jadi salah satu penyebab radang usus buntu. Ahli gastroenterologi Dr Gilaad G Kaplan dari University of Calgari dan timnya mendapati makin banyak orang masuk ke rumah sakit karena radang usus. Padahal di tahun itu musim panas.

Mereka menganalisis penderita yang lebih sering berada di luar rumah, sehingga terkena paparan polusi udara. Banyak penderita akhirnya memeriksakan diri ke rumah sakit. Jumlah penderita radang usus ini lebih banyak yang biasa beraktivitas di luar ruangan.

Gejala usus buntu

Rasa sakit ini bukan sekadar sakit perut biasa. Rasa sakit yang dirasakan pun bervariasi, tergantung pada usia (berapa lama usus buntu) dan posisi usus buntunya. Ketika hamil, rasa sakit itu mungkin berasal dari perut bagian atas karena usus buntu berada pada posisi lebih tinggi selama kehamilan.

Ada banyak gejala usus buntu yang patut kamu waspadai sejak dini. Adapun gejala penyakit ialah nyeri mendadak dimulai di sisi kanan perut bagian bawah, nyeri mendadak dimulai di sekitar pusar dan bisa bergeser ke perut kanan bawah. Perut sangat sakit saat kamu batuk, sakit saat berjalan atau melakukan gerakan lain, mual dan muntah, kehilangan selera makan, demam ringan, sembelit atau diare, dan perut kembung.

Cara Mengobati usus buntu

Jika usus buntu tidak segera diobati, radang usus dapat menyebabkan usus buntu pecah. Bakteri akan tumbuh ke dalam rongga perutmu. Cara pengobatan yang paling standar adalah dengan cara operasi atau dibedah. Saat dilakukan pemeriksaan laboratorium, sel darah putih (leukosit) akan mengalami kenaikan.

Mencegah lebih baik daripada mengobati, pemikiran itu layak kamu terapkan untuk mencegah terjadinya peradangan usus buntu. Dikutip dari ndtv.com, ketika usus buntu pecah akan mengancam jiwa. Di samping cara operasi, kamu bisa juga melakukan beberapa pengobatan rumahan yang alami.

1. Fenugreek
Fenugreek merupakan buah dari tanaman herbal. Fenugreek punya rasa dan aroma seperti sirup maple. Fenugreek terkenal bermanfaat dalam mengobati radang usus buntu secara alami.

Fenugreek mencegah pembentukan lendir dan nanah di dalam usus buntu, sehingga mencegah rasa sakit. Cara mengonsumsi fenugreek, rebus dua sendok makan biji fenugreek dengan satu liter air selama 30 menit. Kemudian saring dan minum dua kali sehari untuk mengobati penyakit usus buntu.

2. Minyak Almond
Minyak almond juga dianggap sebagai obat yang efektif untuk mengobati radang usus buntu. Gunakan minyak ini untuk memijat perut dari bagian luar. Hangatkan minyak almond, kemudian jadikan minyak almond hangat sebagai kompres perut. Sembari mengompres, lakukan pijat secara menyeluruh di daerah yang terkena. Ulangi cara ini supaya mendapatkan hasil yang maksimal. Cara ini juga mampu membantu mengurangi rasa sakit pada perut.

3. Ginseng
Khasiat ramuan alami ini dikenal karena kemampuannya untuk mengobati nyeri usus buntu secara efektif. Yang perlu dilakukan adalah minum teh ginseng dua kali sehari sampai rasa sakit mereda.

4. Jus Sayuran
Jus sayuran seperti jus wortel, mentimun, dan jus bit dapat bekerja luar biasa dalam mengobati rasa sakit usus buntu. Minum jus ini dua kali sehari untuk mendapatkan bantuan dari rasa sakit usus buntu. Kamu juga bisa menyiapkan minuman dengan menggabungkan lobak, ketumbar, dan jus bayam untuk menghilangkan rasa sakit secara alami.

5. Mint
Mint juga merupakan obat rumahan yang berguna untuk mengobati radang usus buntu. Ini membantu dalam mengobati gejala radang usus buntu seperti mual, muntah, dan gas. Kamu dapat menyiapkan teh mint dengan merebus beberapa daun mint dengan air, kemudian minumlah tiga kali sehari. Kalau tidak kamu juga bisa mengunyah daun mint langsung untuk menghilangkan rasa sakit usus buntu.


SediaQQ

About Sarah bee

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.