Faktanya, Main Game di Ponsel Bisa Bantu Mendeteksi Demensia tau! |
Demensia adalah istilah untuk menggambarkan berbagai gejala yang mengganggu fungsi otak dalam mengingat, berpikir, berbicara, dan bertingkah laku. Studi menemukan bahwa dengan main game di smartphone, seseorang dapat mendeteksi adanya demensia. Namun, benarkah demikian? Yuk, cari tahu lebih lanjut pada ulasan berikut ini.
Benarkah main game di smartphone dapat mendeteksi demensia?
Otak adalah sistem saraf pusat yang mengatur dan mengendalikan berbagai aktivitas tubuh. Bila sel-sel otak mengalami kerusakan, demensia bisa terjadi.
Meski risiko demensia meningkat seiring bertambahnya usia, penyakit ini bukanlah bagian dari penuaan.
Sebuah studi yang dilakukan oleh University of Kent menunjukkan bahwa main game pada ponsel pintar dapat membantu mendeteksi demensia pada seseorang.
Game populer yang dimaksud adalah Tetris, Candy Crush, dan Fruit Saga.
Sebanyak 21 peserta melakukan serangkaian tes kognitif dengan memainkan ketiga game tersebut selama 10 menit.
Sebelumnya, ponsel pintar yang digunakan sudah dipasangi sensor untuk mengumpulkan data seberapa banyak pemain mengetuk, menggeser, dan melakukan gerakan rotasi.
Semua gerakan yang dilakukan selama memainkan permainan tersebut dapat menilai kemampuan motorik seseorang.
Jika terjadi perubahan pada kemampuan motorik, hal ini kemungkinan disebabkan oleh penyakit Alzheimer, cedera otak traumatis, atau kondisi lain yang menyebabkan penurunan kognitif.
Perlu diketahui bahwa penurunan kemampuan motorik merupakan salah satu gejala dari demensia. Kondisi ini ditandai dengan lambatnya proses pengiriman impuls dari saraf ke otak yang menghasilkan reaksi di tubuh
Menggunakan game pada ponsel pintar untuk menguji fungsi motorik dan kognitif memang terbukti mudah dan cepat ketimbang tes konvensional berbasis kertas.
Dr. John Torous, seorang psikiatri di Beth Israel Deaconess Medical Center berpendapat bahwa studi ini butuh penelitian lebih lanjut.
Namun, adanya bukti bahwa main game di smartphone memiliki pengaruh pada fungsi otak menjadi awal bagi ilmuwan dalam memanfaatkan teknologi untuk mendeteksi demensia di masa depan.
Memangnya, apa saja tanda dan gejala dari demensia?
Menurut Mayo Clinic, tanda dan gejala demensia sangat bervariasi, bergantung dengan penyebab yang mendasarinya. Namun, umumnya para pasien mengalami tanda dan gejala, seperti:
- Daya ingat memburuk, sulit untuk berkomunikasi, merencanakan sesuatu, dan memecahkan suatu masalah.
- Kesulitan untuk mengendalikan koordinasi tubuh dan melemahnya fungsi motorik.
- Mengalami kegelisahan dan depresi. Bahkan beberapa di antaranya mengalami halusinasi dan paranoia.
Jika Anda, pasangan, atau orang di sekitar Anda mengalami gejala yang disebutkan di atas, segera periksa ke dokter.
Tes untuk mendeteksi demensia selain main game
Untuk menegakkan diagnosis demensia, dokter akan meminta Anda menjalani serangkaian tes, seperti:
- Tes kognitif dan neuropsikologis untuk mengukur keterampilan berpikir, menilai sesuatu, konsentrasi, dan mengingat.
- Evaluasi neurologis dan kejiwaan untuk menilai gerakan, indera, keseimbangan, dan refleks tubuh serta kondisi kejiwaan terkait depresi atau masalah kejiwaan lainnya.
- Pemindaian otak dengan CT scan atau MRI untuk mengetahui pola aktivitas otak dan protein amyloid di otak.
- Tes laboratorium sederhana untuk mendeteksi masalah fisik yang memengaruhi fungsi otak, seperti kekurangan vitamin B12, kelenjar tiroid yang kurang aktif, dan infeksi.
0 comments:
Post a Comment