Olahraga

Rusia Rasa Istora,Tim Indonesia Akhirnya Juara Dunia untuk Kali Pertama

Rusia Rasa Istora,Tim Indonesia Akhirnya Juara Dunia untuk Kali Pertama


Kabar menggembirakan akhirnya datang dari Kota Kazan di Rusia. Lewat perjuangan pantang menyerah, tim bulu tangkis junior akhirnya tampil sebagai juara di Kejuaran Dunia Bulu Tangkis Beregu Junior (BWF World Junior Championship Team) 2019.
Tim bulu tangkis junior Indonesia jadi juara dunia setelah mengalahkan juara bertahan Tiongkok dengan skor 3-1 di final yang membuat jantung dag dig dug, Sabtu (5/10) tadi malam.Sejak digelar tahun 2000 silam, ini merupakan gelar perdana bagi tim junior Indonesia di kejuaraan bulu tangkis yang juga dikenal dengan nama Suhandinata Cup ini. Ya, piala yang memakai nama tokoh Indonesia ini akhirnya "pulang kampung" ke negara asalnya.Tentu saja, mendengar kabar timbul bulutangkis junior Indonesia jadi juara dunia, sangat melegakan. Bikin bangga. Apalagi, kita mengalahkan Tiongkok. Kita yang selama ini nyaris selalu kalah dari tim Tiongkok di kejuaraan beregu, ternyata bisa menang.
Indonesia sempat unggul 2-0
Di pertandingan pertama, Indonesia memainkan pasangan Daniel Marthin dan Indah Cahya Sari Jamil yang sebelumnya menjadi penentu kemenangan Indonesia 3-2 atas Thailand di semifinal (4/10). Keduanya kembali tampil tokcer.
Daniel/Indah mengawali pertandingan dengan sempurna. Mereka menang 21-18 di game pertama atas pasangan Feng Yanzhe/Lin Fangling. Sayangnya, mereka kalah 18-21 di game kedua. Laga pun harus ditentukan lewat rubber game.
Kemenangan Indonesia ditentukan lewat ganda putri dadakan
Kekalahan Bobby membuat Tiongkok memperkecil skor jadi 1-2. Final berlanjut ke pertandingan keempat yang memainkan ganda putri. Bila Indonesia menang, final akan selesai karena skor sudah 3-1.

Sebaliknya, bila Tiongkok yang menang, maka final akan memainkan laga penentuan (ganda putra). Sulit membayangkan bila Indonesia akhirnya gagal juara setelah sangat dekat. Lha wong hanya kurang satu poin.
Tetapi memang, tekanan menghampiri Indonesia usai kekalahan Bobby. Apalagi, tim pelatih justru memainkan pasangan ganda putri dadakan. Febriana Dwipuji Kusuma menggantikan Nita Violina untuk berpasangan dengan Putri Syaikah.
Selain itu, kejelian pelatih dalam memainkan pemain di ganda campuran dan ganda putri, terbukti menjadi faktor yang sangat menentukan kemenangan Indonesia. Dan, jangan dilupakan, keberadaan suporter.
Ya, khusus untuk suporter, tim Indonesia beruntung. Sebab, meski bermain jauh di Rusia, tim Indonesia tidak berjuang sendirian. Justru, ada puluhan suporter Indonesia yang hadir. Mereka sepertinya warga/pelajar asal Indonesia yang tengah berada di Rusia/Eropa. Lantas datang langsung ke Rusia demi mendukung tim Indonesia.




About Ria

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.