Kedelai dan produk turunannya, merupakan makanan yang memiliki kandungan nutrisi yang kaya, karena mengandung semua asam amino esensial yang dibutuhkan oleh tubuh kita. Ini menjadikan kedelai sebagai salah satu sumber protein nabati yang baik untuk dikonsumsi.
Selain itu, bersama dengan banyak mineral dan vitamin yang terkandung di dalamnya, kedelai juga mengandung senyawa phytochemical yang memiliki banyak manfaat kesehatan.
Untuk lebih paham akan manfaat konsumsi kedelai bagi tubuh, berikut ulasan yang harus Anda simak:
1. Kolesterol
Isoflavon dalam kedelai dipercaya mampu membantu menurunkan kadar kolesterol lipoprotein densitas rendah dan menurunkan risiko pembekuan darah. Ini pada gilirannya juga dapat mengurangi kemungkinan risiko serangan jantung dan stroke. Selain itu, konsumsi rutin kedelai juga membantu dalam mencegah diabetes tipe 2.
2. Osteoporosis
Kedelai dan produk turunannya dipercaya dapat meningkatkan kemampuan tubuh untuk mempertahankan dan menyerap kalsium di tulang, sehingga bisa membantu menghindari osteoporosis. Karena kedelai tidak mengandung laktosa, mengonsumsi susu kedelai bisa mencegah masalah pencernaan.
3. Gejala Menopause
Rutin konsumsi kedelai dan produk turunannya bisa membantu meringankan gejala menopause. Isoflavon dalam kedelai dapat membantu mengatur kadar estrogen. Bahkan ada yang mengatakan bahwa kedelai juga dapat membantu mengurangi gejala premenstrual syndrome (PMS).
Selain manfaat konsumsi kedelai, ada beberapa kondisi kesehatan yang juga bisa terjadi akibat konsumsi kedelai berlebih, apa saja?
1. Kedelai & tiroid
Terlepas dari manfaat kesehatannya, rupanya konsumsi kedelai juga dapat memberikan kerugian pada tiroid Anda. Penelitian telah membuktikan bahwa orang yang menderita hipotiroidisme harus menjauh dari produk kedelai. Jika mereka memang ingin mengonsumsi produk kedelai, pastikan konsumsi tetap dalam jumlah yang sedang dan berselang lama setelah konsumsi obat.
2. Kedelai & ovarium
Sebuah penelitian menemukan bahwa beberapa wanita yang mengonsumsi produk kedelai dalam jumlah berlebih, berujung mengalami penyakit ovarium karena peningkatan kadar estrogen.
0 comments:
Post a Comment