
Bagi kebanyakan pria, jaringan lemak yang
berada di bagian dada wanita memang merupakan suatu daya tarik yang
sangat menggoda. Sejauh ini para peneliti pun masih belum mengungkap
secara pasti alasan di balik ‘kecintaan’ pria pada payudara. Akan tetapi
sudah banyak teori dan studi yang mencoba memberikan penjelasan
mengenai hal ini.
Dilansir Live Science, Kelenjar susu
adalah salah satu ciri khas dari mamalia seperti manusia dan singa.
Namun pada manusia, ini menjadi unik. Disadari ataupun tidak, manusia
memang telah memberikan kelenjar susu ini sebuah peran seksual yang
besar.
JOIN NOW : SediaQQ Agen Poker Online Terpercaya
JOIN NOW : SediaQQ Agen Poker Online Terpercaya
Antropolog bernama Owen Lovejoy pun
berpendapat begini. Yaitu evolusi telah memberikan tanda unik di sekitar
bagian reproduksi wanita dan pria untuk menarik pasangan. Tak hanya
pada organ reproduksi, evolusi juga telah berhasil memberi tanda unik
seksual pada payudara wanita.
Evolusi menjadikan payudara sebagai cara
untuk memberikan sinyal bahwa wanita tersebut memiliki nutrisi yang
cukup, menjadikannya sebagai kandidat pasangan yang menjanjikan untuk
bereproduksi.
Dalam sebuah studi di tahun 2004,
ditemukan bahwa wanita dengan payudara yang besar memiliki tingkat
hormon estradiol mid-cycle lebih tinggi. Hormon tersebut diketahui dapat
meningkatkan kesuburan seseorang.
Selain itu juga, ada studi yang menemukan
bahwa pria menyukai payudara yang besar serta ukuran pinggang hingga
pinggul yang besar. Hal ini mendukung pendapat bahwa wanita dengan
bentuk tubuh seperti jam pasir menyampaikan kesan muda dan kesuburan.
Alami atau Diajari?
Kendati demikian, masih banyak perdebatan
dalam hal ini. Dalam sebuah studi dari 191 kebudayaan pada 1951,
antropolog Clellan Ford dan ahli etologi Frank Beach melaporkan bahwa
hanya 13 dari ratusan kebudayaan tersebut yang menganggap payudara
penting secara seksual bagi pria.
Sebanyak 13 kebudayaan juga pernah
melakukan stimulasi pada payudara saat melakukan hubungan seks. Tetapi
hanya tiga kebudayaan di antaranya yang menganggap payudara memiliki
daya tarik seksual. Dalam pandangan budaya, pria secara biologis tidak
begitu tertarik pada payudara. Tetapi para pria dapat dilatih sejak usia
dini untuk menganggap payudara adalah suatu hal yang erotis.
Kepuasan Seksual?
Tugas utama payudara wanita tentu adalah
untuk memberi makan anak. Hal ini juga membuat para peneliti menduga
bahwa ketertarikan seksual pada payudara telah membajak sirkuit saraf
menyusui dan menggunakannya untuk tujuan lain.
Larry Young, profesor ilmu penyakit jiwa
di Emory University, yang mempelajari dasar neurologis dari sikap
sosial, menduga bahwa evolusi manusia telah memanfaatkan sirkuit saraf
yang aslinya berkembang untuk memperkuat hubungan antara ibu-bayi saat
menyusui. Namun sirkuit saraf itu kini digunakan untuk memperkuat
hubungan antarpasangan.
Hal ini membantu wanita itu untuk
memfokuskan perhatian dan kasih sayang pada bayinya. Selain itu, dalam
studi terbaru ditemukan bahwa stimulasi puting susu meningkatkan
rangsangan seksual pada sebagian besar wanita.
Ketika pasangan seksual menyentuh atau
merangsang payudara wanita, Young menjelaskan bahwa hal tersebut memicu
pelepasan oksitosin di otak wanita, sama saat sedang menyusui. Tetapi
dalam konteks ini, oksitosin membuat wanita memusatkan perhatiannya pada
pasangan seksualnya, menguatkan keinginan untuk berhubungan dengan
pasangannya. Dan evolusi secara tidak langsung telah membuat pria ingin
melakukan hal tersebut.
Namun begitu, Young mengatakan dirinya
belum melakukan studi yang cukup untuk mempelajari stimulasi payudara
saat melakukan hubungan seksual dalam kebudayaan-kebudayaan yang
berbeda. Hal ini menjadikan teorinya yang mengatakan bahwa evolusi telah
membuat pria memiliki ketertarikan seksual pada payudara wanita masih
dapat diperdebatkan.
0 comments:
Post a Comment